Yogyakarta, 27 Mei 2022. Bidang Kajian Manajemen Logistik dan Rantai Pasokan (MLRP) Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM menyelenggarakan mini webinar bertajuk “Managing Supply Planning In European Market” dengan narasumber Ibu Ovilia Marbun, S.T., S.E., M.Sc. dan moderator Bapak Wakhid Slamet Ciptono, M.B.A., M.P.M., Ph.D. melalui platform zoom webinar. Kegiatan ini sukses diselenggarakan dan dihadiri oleh 36 peserta.
Mini webinar ini merupakan bagian dari program MLRP Quarterly dan merupakan perwujudan misi pembentukan Bidang Kajian MLRP yang berkaitan dengan pelaksanaan diseminasi ilmu pengetahuan yang ada pada industri bidang MLRP yang berdampak positif bagi akademisi dan praktisi. Dalam memenuhi perannya sebagai media diseminasi ilmu pengetahuan, Bidang Kajian MLRP berusaha menyebarkan pengetahuan akademis maupun praktisi dan mempertemukannya demi meningkatkan dampak nyatanya bagi industri logistik dan rantai pasokan, khususnya di Indonesia.
Ibu Ovilia Marbun, S.T., S.E., M.Sc. membuka paparan materi mengenai pentingnya supply planning dalam industri. Saat ini supply chain bergerak kearah digital, dimana perusahaan banyak mengunakan informasi untuk meningkatkan perusahaan. Menurut beliau, Inti dari supply chain adalah procurement planning yang meliputi demand planning dan supply planning, werhousing dan transport. Demand planning dan supply planning sangat penting dalam supply chain. Demand planning berfocus pada forcasting permintaan dari konsumen sedangkan supply planning operasional berasal dari permintaan pelanggan. Namun, ada beberapa kendala saat ini yang dialami misalnya low demand forcast accuration. Diketahui bahwa saat ini akurasi dari forcasting yang paling baik adalah 80%. Dalam kondisi pandemi saat ini membuat permintaan konsumen fluktuatif, sehingga makin sulit untuk memprediksi permintaan pelanggan. Selain itu pengaruh budaya antar Negara juga mempengaruhi proses supply chain. Kendala lain meliputi kurangnya truck driver di eropa dan konflik antara rusia dan ukraina.
Solusi yang diberikan yaitu dengan mengevaluasi efisiensi kerja supply chain dengan menggunakan KPI. Instrumennya meliputi : backorders, service level/OTIF, inventory value and coverage, inventory health, SLOB, master dana and correctness and completeness. Instrument-instrumen tersebut dapat mengurangi ketidakpastian dalam perencanaan rantai pasokan diperusahaan, sehingga dapat mengurangi inventori produk dan meningkatkan efisiensi perusahaan. Oeh karena itu penting sekali bagi perusahaan dalam menentukan forcasting dan strategi integrasi antar Negara untuk dapat memenuhi permintaan konsumen, sehingga kegiatan supply chain perusahaan dapat efektif dan efisien.