FedEx Corporation, konglomerat multinasional dari Amerika Serikat yang menawarkan jasa pengiriman, logistik, dan transportasi, mengumumkan pada awal bulan April 2023 bahwa perusahaan-perusahaan jasa operasi pengirimannya akan dikonsolidasi menjadi satu entitas tunggal yang akan menghadirkan jaringan udara-darat yang terintegrasi penuh (Garland, 2023). Penggabungan lini-lini jasa seperti package delivery FedEx Ground dan bisnis overnight air delivery FedEx Express tersebut ditujukan untuk memotong biaya, meningkatkan keuntungan dan penjualan, serta menambah daya saing dengan kompetitor mereka, UPS dan Amazon. Struktur baru dan model hybrid ini dilaporkan sudah dipertimbangkan FedEx selama beberapa tahun terakhir dan bentuknya lebih serupa dengan kompetitor utama mereka, UPS, yang dinilai sudah lebih cost-conscious dalam menawarkan jasa pada pelanggan (Baertlein dan Deka, 2023).
Tak hanya tujuan dan alasan internal, beberapa faktor eksternal juga disebutkan mendorong diambilnya keputusan penggabungan tersebut. CEO Raj Subramaniam menyebutkan adanya peningkatan tekanan untuk merampingkan operasi bisnis yang disebabkan oleh spekulasi potensi resesi serta penurunan ‘e-commerce bubble’ terutama pada jasa pengiriman dan logistik selama setahun terakhir (Baertlein dan Deka, 2023). Pertimbangan-pertimbangan ini sesuai dengan laporan oleh Harding dkk., (2023) mengenai pentingnya memperhatikan guncangan-guncangan yang tidak akan pernah bisa sepenuhnya diprediksi atau dicegah, seperti bagaimana kita diingatkan oleh pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 yang lalu. Pemerintah dan industri diingatkan untuk harus lebih fokus pada ketahanan atau resilience, yakni memaksimalkan pemulihan yang cepat dari disrupsi. Rantai pasok yang resilient dikatakan mengidentifikasi node-node kritis, mengantisipasi kemungkinan disrupsi untuk mengurangi gangguan strategis, menciptakan penyesuaian atau alternatif untuk node-node tersebut, dan menyesuaikan diri agar dapat pulih dengan cepat dari disrupsi (Harding dkk., 2023).
Kembali ke salah satu tujuan internal langkah konsolidasi ini adalah usaha untuk menjadi lebih kompetitif dengan para pesaing di industri. UPS secara khusus memang sudah menggaungkan jaringan transportasinya yang tunggal dan terintegrasi. Laman resmi profil perusahaan UPS menyebutkan bahwa kesamaan aset yang digunakan dalam portofolio bisnis mereka yang luas menciptakan daya saing dan efisiensi yang sangat besar, terutama ketika seluruh layanan udara, darat, domestik, internasional, komersial, dan residensial didukung oleh jaringan penjemputan dan pengantaran tunggal. Upaya FedEx untuk menyamakan strategi operasi tersebut menunjukkan bahwa telah diidentifikasi keuntungan-keuntungan yang bisa didapatkan dari mengintegrasi rantai pasok pada industri pengiriman dan logistik, terutama dalam hal efisiensi operasi. Para eksekutif perusahaan FedEx juga mengungkapkan potensi pengurangan biaya hingga 2,5 miliar US dollar lewat perubahan-perubahan lebih efisien dari strategi operasional hingga struktural yang bisa dilakukan karena integrasi jaringan tersebut (Garland, 2023). Di antaranya adalah:
- Meningkatkan jarak pengiriman yang dilakukan melalui transportasi kereta api dari 8% menjadi 15%.
- Mengoptimalkan rute, dengan salah satu target yang ditetapkan adalah mengurangi operasional di 100 unit serta meniadakan lebih dari 10% rute penjemputan dan pengantaran pada tahun fiskal 2027.
- Mengurangi 30% penerbangan di Samudra Pasifik (di luar penerbangan yang telah dikurangi karena penurunan volume) dan memarkir lebih banyak pesawat, yang diharapkan akan menghasilkan jam penerbangan yang mencapai persentase penurunan dua digit pada akhir tahun fiskal ini.
- Mengutamakan jaringan udara hub-and-spoke untuk pengiriman-pengiriman yang sensitif terhadap waktu atau memiliki margin tinggi, sementara mengandalkan operator pihak ketiga untuk volume yang tidak terlalu mendesak.
- Membuat volume non-prioritas menghabiskan lebih banyak waktu di truk daripada di pesawat serta memungkinkan pengiriman dikonsolidasikan ke dalam satu penerbangan internasional dan diterbangkan ke hub alternatif untuk menghindari kemacetan, baru kemudian diangkut ke tujuan akhir dengan transportasi darat yang lebih hemat biaya.
(Garland, 2023)
Keadaan dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan goncangan membuat perusahaan-perusahaan di berbagai industri harus kian memastikan ketahanan (resilience) operasional bisnis mereka, termasuk strategi dan jaringan rantai pasok. Secara khusus pada industri pengiriman dan logistik, keputusan strategi FedEx yang mengonsolidasi unit-unit bisnisnya supaya menjadi lebih terintegrasi ini menjadi contoh bagaimana bisnis dapat mengidentifikasi cara mencapai rantai pasok yang resilient secara spesifik sesuai dengan kebutuhan dan keadaan industrinya.
Referensi:
Baertlein, Lisa, dan Kannaki Deka. 2023. “FedEx to Combine Delivery Units as Part of $4 Billion Cost-Cut Push.” Reuters, 5 April. https://www.reuters.com/markets/us/fedex-outline-plans-fiscal-2024-2025-cost-reductions-2023-04-05/.
“Company Profile.” 2023. United Parcel Service, Inc. 2023. https://investors.ups.com/company-profile.
Garland, Max. 2023. “FedEx to Combine Ground, Express to Advance $6B Cost-Savings Push.” Supply Chain Dive, 5 April. https://www.supplychaindive.com/news/fedex-combining-express-ground-networks-new-hurdles-major-upside-drive/647094/ .
Harding, Emily, Harshana Ghoorhoo, Hadeil Ali, Naz Subah, Morgan Higman, Joseph Majkut, Suzanne Spaulding, Devi Nair, dan Sophia Barkoff. 2023. “Supply Chain Resilience.” Innovation for Resilience: A Focused Study on Workforce, Climate, Supply Chain, and Cyber Resilience. Center for Strategic and International Studies (CSIS). http://www.jstor.org/stable/resrep48645.6.