Pandemi COVID-19 berhasil menyorot dampak ketergantungan banyak perusahaan pada sejumlah pemasok luar negeri, yang utamanya berasal dari China. Hasil survei terhadap 200 profesional rantai pasokan dari lebih dari 160 perusahaan perangkat medis oleh Supplyframe menunjukkan bahwa hanya 32% responden yang meyakini rantai pasokan global akan kembali pada kapasitas penuhnya dalam 6-12 bulan. Sedangkan lainnya meyakini bahwa pemulihan rantai pasokan global membutuhkan waktu lebih dari 12 bulan (20%) atau bahkan dapat mencapai 5 tahun (26%).
supply chain strategy
Dengan pandemi coronavirus disease (COVID-19) yang masih menjadi perhatian utama, strategi ketahanan (resilience) masih akan menjadi fokus utama, termasuk untuk rantai pasokan. Namun pada kenyataannya, harus ada keseimbangan antara resilience (ketahanan), agility (kelincahan), sustainability (keberlanjutan), continuity (kontinuitas), cost (biaya), dan efficiency (efisiensi). Penekanan berlebihan pada satu filosofi sama saja artinya membuat perusahaan rentan terhadap risiko kehilangan yang besar ketika waktu dan situasi lingkungan bisnis menuntut adanya respon perubahan yang cepat. Ini merupakan salah satu prinsip utama yang harus dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan strategi rantai pasokan. Dapat dikatakan, hal ini juga merupakan pelajaran utama yang harus benar-benar direnungkan oleh industri rantai pasokan dari pandemi COVID-19.