Rantai pasokan linier adalah pendekatan yang didasarkan pada aliran material yang linier dan pengelolaan fase akhir masa pakai produk. Rantai pasok tradisional terdiri dari 3 aliran yaitu aliran barang, aliran informasi dan aliran finansial dengan memperhatikan keuntungan dalam menjalankan bisnisnya. Sedangkan Green supply chain memperhatikan aliran emisi dan dampak lingkungan yang ditimbulkan. Dan Sustainable supply chain memperhatikan 4 pilar, Linier dan Green Supply Chain, dengan menambahkan aspek manusia dalam menjalankan proses bisnisnya. Circular Supply Chain adalah proses re-purposing terhadap barang-barang yang dianggap waste / reject product sehingga memiliki nilai tambah lain yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Contoh yang mudah ditemui sehari-hari yaitu pemanfaatan kaleng dan plastic. Barang defect maupun bekas dari kedua item tersebut bisa dimanfaatkan dan dijual kembali sehingga menciptakan Circular Economy.
Tensi panas hubungan antara Ukraina dan Rusia dimulai pada Q1 tahun 2022. Rusia menyerang Ukraina dengan alasan mekanisme pertahanan diri karena rusia merasa tidak aman dan tidak bisa berkembang. Rusia menganggap Ukraina baru adalah ancaman dan Presiden Rusia menilai yang dilakukannya pada Ukraina adalah untuk melindungi rakyat Ukraina dari intimidasi dan Genosida. Hal ini bertolak belakang dengan pendapat Presiden Ukraina yang menyatakan bahwa tidak ada genosida di Ukraina.
Yang terjadi antara Ukraina dan Rusia tidak hanya berdampak terhadap kegiatan masyarakat Ukraina saja, namun berdampak pada global supply chain. Dengan invasi Rusia ke Ukraina, situasi supply and demand bahan dasar, menempatkan pasar komoditas ke dalam ketidakstabilan yang belum pernah terjadi sebelumnya (Penton Media, 2022). Rusia dan Ukraina masing-masing adalah eksportir teratas kebutuhan gandum dunia. Beberapa negara tujuan ekspor gandum ukraina dan rusia adalah Indonesia, Tunisia, Mesir, dan Turki, Yemen, Bangladesh. (oec.world, 2022)