Ketika pandemi coronavirus disease (COVID-19) pertama melanda dunia pada awal tahun 2020 lalu, banyak pakar dan peneliti kemudian meresponnya dengan melakukan riset dan penelitian yang bertujuan untuk menemukan obat dan vaksin dari virus baru ini. Setelah hampir setahun, titik terang sepertinya mulai terlihat. Sejak awal bulan November 2020, beberapa produsen vaksin telah selesai dengan tahapan uji klinis dan mengumumkan tingkat kemanjurannya (efficacy rate) kepada publik dunia. Sejak itu, produksi dan distribusi vaksin mulai dilakukan di banyak negara.
Ternyata, keberadaan vaksin tidak serta merta meredakan kecemasan dunia. Tekanan agar vaksin dapat didistribusikan dan diberikan dengan cepat terus meningkat, seiring dengan memburuknya kondisi dunia di tengah pandemi ini. Meskipun demikian, pembuat kebijakan di setiap negara terus bekerja untuk membuat vaksinasi tersedia untuk setiap segmen populasi sesegera mungkin.
Sementara banyak pihak berasumsi bahwa banyak dosis yang tersedia akan cukup untuk menciptakan vaksinasi yang berjalan lancar, beberapa pakar mengungkapkan beberapa potensi masalah pada rantai pasokan global di masa mendatang. Para ahli kemudian mendesak pemain kunci (pembuat kebijakan, administrator, distributor, dll) untuk mempertimbangkan dengan hati-hati masalah ini saat mereka bergerak maju dengan distribusi dan administrasi vaksin.
Caroline Barnhill meringkas paparan dari Dr. Robert Handfield dan Dr. Daniel J. Finkenstadt pada webinar yang diselenggarakan oleh Supply Resource Chain Cooperative di Poole College of Management, NC State University. Simak uraian lengkapnya mengenai potensi masalah pada rantai pasokan vaksin global di sini [The COVID-19 Vaccine Supply Chain: Potential Problems and Bottlenecks].
Jens Siebertz juga memaparkan bahwa sangat penting bagi perusahaan untuk mengenali kemacetan rantai pasokan sejak dini agar dapat bertindak secara langsung, sehingga mempertahankan gambaran umum rantai pasokan dan menciptakan transparansi dalam pengadaan selama situasi kritis. Simak uraiannya mengenai cara mendeteksi potensi masalah rantai pasokan sejak dini di sini [Early detection of supply chain bottlenecks due to Covid-19 with data analytics].