Kejutan Tahun Baru
Pada 31 Desember 2019, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Tiongkok menerima laporan 29 kasus pneumonia etiologi yang tidak diketahui di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok (ECDC, 2020). Dilansir event background yang dirilis oleh ECDC, kasus-kasus tersebut dipercaya terkait dengan pasar makanan laut Huanan di mana unggas hidup dan hewan liar juga dijual. Disangka menjadi pusat penyebaran kasus infeksi tersbut, Pasar Huanan kemudian ditutup pada 1 Januari 2020. Pada 12 Januari 2020, virus ini kemudian diidentifikasi sebagai novel coronavirus (SARS-CoV-2). Meski berasal dari family virus yang sama, yaitu coronavirus, SARS-CoV-2 ini berbeda dari SARS dan MERS yang juga sempat mewabah.
Karakteristik utama virus ini adalah daya transmisinya yang sangat cepat. Sampai dengan tanggal 24 Januari 2020, kasus konfirmasi akibat infeksi virus ini mencapai lebih dari 500 kasus di Provinsi Hubei dan 800 kasus secara nasional Tiongkok (BBC News, 2020). Angka ini mencapai 7.711 kasus terkonfirmasi pada akhir Januari 2020 (BBC News, 2020).
Gambar 1. Peta Sebaran Kasus Konfirmasi Nasional Tiongkok (Sumber: BBC News)
Transmisi Pesat dan Darurat Kesehatan Global
Pada 20 Januari 2020, ilmuwan ahli yang mewakili pemerintah Tiongkok mengatakan bahwa dari pola infeksi virus, penyakit ini menyebar dari orang ke orang (Hernández & Ramzy, 2020). Hal ini disusul dengan konfirmasi sejumlah kecil kasus yang ditemukan di luar Tiongkok, seperti di Thailand, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Vietnam dan Singapura (BBC News, 2020). Dari riwayat perjalanan yang dibagikan, seluruhnya dikonfirmasi sebagai kasus yang berasal dari Tiongkok.
Pada 23 Januari 2020, Pemerintah Tiongkok memutuskan pemberlakuan karantina wilayah untuk kota Wuhan. Segala bentuk perjalanan keluar dilarang dan pergerakan di dalam kota dibatasi secara maksimal. Hal ini merupakan upaya untuk mencegah penyebaran virus yang lebih luas (BBC News, 2020). Kebijakan pembatasan pergerakan ini kemudian meluas ke kota-kota lainnya. Akibatnya, libur panjang ditetapkan di Tiongkok untuk meminimalisir kegiatan dan pergerakan, termasuk pembatalan segala bentuk festival atau perayaan Tahun Baru Tiongkok.
Dilansir dari event background ECDC, kasus pertama infeksi coronavirus di luar Asia yang dilaporkan berasal dari Amerika Serikat pada tanggal 21 Januari 2020, Perancis pada tanggal 24 Januari 2020, disusul oleh Jerman pada 28 Januari 2020. Seluruh kasus tersebut memiliki keterkaitan dengan perjalanan ke Tiongkok. Oleh karena itu, Amerika Serikat mengeluarkan larangan perjalanan ke Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada tanggal 23 Januari 2020 (Martín & Forgione, 2020).
Meski pada 23 Januari 2020 WHO menyatakan bahwa infeksi akibat coronavirus ini “bukan global emergency“, pada 31 Januari 2020 WHO memberikan keputusan terbaru dengan mendeklarasikan infeksi akibat novel coronavirus ini sebagai darurat kesehatan global (BBC News, 2020) karena transmisinya yang begitu cepat. Menyusul hal tersebut, Amerika Serikat mengeluarkan perluasan larangan perjalanan menjadi ke seluruh Tiongkok (BBC News, 2020). Larangan perjalanan yang sama kemudian juga ditetapkan oleh berbagai negara lainnya.