Industri rantai pasok terus berkembang pesat dan semakin mengandalkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan. Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menjadi pertimbangan penting dalam industri rantai pasok untuk menghadapi tantangan baru seperti ketidakpastian pasokan, permintaan yang fluktuatif, dan masalah dalam komunikasi dengan mitra bisnis.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Modgil dkk,. 2022, terdapat lima area kritis kontribusi AI dalam ketahanan rantai pasokan meliputi (1) transparansi, (2) memastikan pengiriman jarak jauh, (3) menawarkan solusi yang dipersonalisasi untuk pemangku kepentingan rantai pasokan hulu dan hilir, (4) meminimalkan dampak gangguan dan (5) memfasilitasi strategi pengadaan yang gesit. Di sisi lain, penggunaan AI juga mampu untuk meningkatkan ketahanan rantai pasok selama pandemi COVID-19 misalnya dalam mengoptimalkan persediaan dan pengiriman barang, serta memperkuat kerja sama antara mitra bisnis.
Salah satu teknologi AI yang semakin populer dalam industri ini adalah ChatGPT, sebuah model bahasa alami yang dapat meniru percakapan manusia dan membantu perusahaan dalam meningkatkan komunikasi dengan pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya (Ashcroft, 2023). Kemampuan ChatGPT dalam memproses pesanan dan pengiriman dapat mengurangi biaya dan waktu yang diperlukan, serta meningkatkan pengalaman pelanggan.
Sementara itu, ChatGPT dijelaskan sebagai teknologi yang dapat membantu perusahaan dalam mengumpulkan data dan menganalisis tren pasar. Dengan menggunakan ChatGPT, perusahaan dapat memprediksi tren dan permintaan di masa depan, sehingga dapat menyesuaikan strategi mereka dengan lebih baik.
Beberapa manfaat adopsi teknologi ChatGPT dalam membantu perusahaan dalam meningkatkan resiliensi rantai pasok dengan cara sebagai berikut (Ashcroft, 2023; Lindsay, 2023) :
- Mengumpulkan dan Menganalisis Data: ChatGPT dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber dan menganalisisnya untuk membantu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih tepat.
- Mengoptimalkan Stok: ChatGPT dapat membantu perusahaan dalam memprediksi permintaan dan mengoptimalkan stok sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan lebih baik.
- Memastikan Ketersediaan Barang: ChatGPT dapat membantu perusahaan dalam mengawasi rantai pasok dan memastikan ketersediaan barang di setiap tahap proses produksi dan distribusi.
Dapat disimpulkan bahwa teknologi AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasok di masa depan. Dengan kemampuannya dalam memproses pesanan dan pengiriman, memprediksi tren pasar, serta memperkuat kerja sama antara mitra bisnis, AI dapat membantu perusahaan dalam mencapai kesuksesan di tengah persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan teknologi AI seperti ChatGPT sebagai salah satu strategi mereka dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Sumber :
Ashcroft, Sean. (2023, March-16). How might ChatGPT help supply chains?. Supply Chain Digital. Diakses dari https://supplychaindigital.com/digital-supply-chain/how-can-chatgpt-help-supply-chains
Lindsay, Mickell. (2023, April-3). What the future of ChatGPT has for the Supply Chain. All Things Supply Chain. Diakses dari https://www.allthingssupplychain.com/what-the-future-of-chatgpt-has-for-the-supply-chain/
Modgil, S., Singh, R. K., & Hannibal, C. (2022). Artificial intelligence for supply chain resilience: learning from Covid-19. The International Journal of Logistics Management, 33(4), 1246-1268.