Logistik memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Perbandingan biaya logistik nasional dengan PDB Indonesia sebesar 26,4% lebih besar dari Korea Selatan dan Malaysia yaitu sebesar 16,3% dan 15%. Manajemen logistik merupakan bagian dari manajemen rantai pasokan dimana terdapat perencanaan, pengimplementasian, dan pengontrolan aliran barang, jasa dan informasi baik maju ataupun mundur secara efisien dan efektif. Sehingga manajemen logistik memiliki tujuan untuk mengelola aliran produk dan jasa dengan efektif dan efisien dengan biaya minimal dalam setiap prosesnya (Simchi-Levi, et al., 2014). Salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan efisiensi biaya logistik dengan cara mendirikan fasilitas Pusat Logistik berikat (PLB) dan Gudang Berikat (GB).
PLB dan GB merupakan fasilitas kepabeanan berupa fasilitas Tempat Penimbunan Berikat (TPB) yang dapat digunakan oleh perusahaan yang bergerak dibidang logistik untuk membantu permasalahan terkait logistik termasuk biaya logistik yang mahal. Namun, sejak 2020 terjadi gangguan pada logistik Indonesia karena pandemi covid 19 yang disebabkan oleh keterbatasan pergerakan dan lockdown di berbagai wilayah dan negara. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan logistik yang terdampak karena tingginya biaya logistik sedangkan pendapatan mereka menurun. Dalam mengatasi masalah ini PLB dan GB telah menerapkan beberapa kebijakan berupa memberikan penawaran kemudahan fiskal seperti penangguhan bea masuk dan non-fiskal seperti kemudahan pelayanan perizinan, kemudahan pelayanan kegiatan operasional, dan kemudahan kepabeanan dan cukai lainnya.
Untuk melihat implementasi dari kebijakan yang telah dilakukan oleh PLB dan GB tersebut, perlu dilakukan kajian lebih lanjut terkait efektifitas kinerja PLB dan GB serta dampaknya pada perekonomian Indonesia. Kajian ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bersama – sama dengan Tim Peneliti Fakultas Ekonomika dan Bisnis dengan tujuan untuk mengevaluasi tingkat kepentingan dan kinerja PLB dan GB, mengukur pengaruh dan ketahanan fasilitas PLB dan GB. Berikut kajian terkait evaluasi keefektifan dan dampak ekonomi gudang berikat dan pusat logistik berikat Indonesia.
[Hubungi kami untuk mendapatkan bacaan selengkapnya]