Pertumbuhan ekspor dan indikator eksternal Indonesia pada tahun 2022 diketahui relatif baik dan terkendali di tengah perekonomian yang terdampak resesi karena pandemi covid-19 dan ketidakpastian global. Hal ini dapat tercapai tidak jauh dari peran pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dalam mempertahankan kinerja ekspor Indonesia dengan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 31/PMK.04/2020 tentang Insentif Tambahan untuk Perusahaan Penerima Fasilitas Kawasan Berikat dan/atau Kemudahan Impor Tujuan Ekspor untuk Penanganan Dampak Bencana Penyakit Virus Corona (Coronavirus Disease 2019/ COVID-19).
Januari
Logistik memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Perbandingan biaya logistik nasional dengan PDB Indonesia sebesar 26,4% lebih besar dari Korea Selatan dan Malaysia yaitu sebesar 16,3% dan 15%. Manajemen logistik merupakan bagian dari manajemen rantai pasokan dimana terdapat perencanaan, pengimplementasian, dan pengontrolan aliran barang, jasa dan informasi baik maju ataupun mundur secara efisien dan efektif. Sehingga manajemen logistik memiliki tujuan untuk mengelola aliran produk dan jasa dengan efektif dan efisien dengan biaya minimal dalam setiap prosesnya (Simchi-Levi, et al., 2014). Salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan efisiensi biaya logistik dengan cara mendirikan fasilitas Pusat Logistik berikat (PLB) dan Gudang Berikat (GB).
Produk yang mudah rusak seperti produk segar buah dan sayur memiliki peran penting dalam perekonomian dan mendorong profitabilitas industri. Namun, produk segar tersebut sangat rentan terhadap kerusakan karena perubahan cuaca dan mudah terserang hama penyakit. Pengaruh lain seperti fluktuasi permintaan, pasokan dan sediaan juga mampu menyebabkan gangguan pada rantai pasok dan tentunya akan berdampak pada naik dan turunnya harga pangan. Selain itu, menurut Esmaeilian et al., (2021) produk segar akan menjadi sampah ketika sudah terjadi pembusukan dan memasuki masa kadaluarsa serta akan membahayakan kesehatan. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi perusahaan yang bergerak pada industri produk segar terutama dalam menentukan stabilitas permintaan, pasokan dan sediaan dalam mengurangi kerusakan produk. Oleh karena itu, PT Eden Pangan Indonesia (EdenFarm) melakukan kerjasama dengan FEB UGM melalui P2EB FEB UGM bersama-sama melakukan penelitian terkait rantai pasok produk segar dan teknologi yang dapat digunakan untuk memperpanjang umur simpan produk.