• Tentang UGM
  • Tentang FEB UGM
  • Logistics Performance Index
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Gambaran Singkat
    • Misi Bidang Kajian MLRP
    • Visi Bidang Kajian MLRP
    • Arah Riset dan Kajian
  • Program dan Kegiatan
    • MLRP Research Club
    • MLRP DataBase
    • MLRP Update
    • MLRP Quarterly
    • MLRP Thesis of The Year
    • MLRP Research
  • Kontak
  • Hubungi Kami
  • Beranda
  • MLRP Update
  • Ketika ‘Normal’ Tidak Lagi Tersedia

Ketika ‘Normal’ Tidak Lagi Tersedia

  • MLRP Update
  • 30 April 2021, 10.41
  • Oleh: triaputri95
  • 0

Seiring berlarut-larutnya pandemi,

“COVID-19 is testing the quality of supply chains”

(COVID-19 sedang menguji kualitas rantai pasokan)

menjadi pesan yang sering kita dengar, baca, bahkan saksikan sendiri buktinya.

Rantai pasokan memang erat kaitannya dengan kompleksitas dan tantangan. Selama beberapa dekade sebelum pandemi melanda, bisnis dan manufaktur dibangun untuk berfokus penuh pada aspek “optimalisasi”. Prinsip-prinsip efisiensi ekonomi diterapkan di setiap tahapan, mulai dari perencanaan, pengadaan, perakitan, hingga pengiriman bahan baku, suku cadang, dan barang jadi. Hal ini berujung pada lahirnya sistem operasi just-in-time dengan tingkat inventaris rendah, serta waktu pengiriman, penjadwalan logistik dan urutan bongkar muat yang tepat (Hasan, 2020). Jika ditilik kembali, kunci kesuksesan sistem ini terletak pada “prediksi yang tepat”.

Ya, pada dasarnya seluruh hal dapat dan harus dapat diprediksi dengan tepat untuk mencapai efisiensi operasi. Namun semenjak pandemi melanda, operasi yang efisien tidak pernah menjadi penyelamat rantai pasokan untuk mampu bertahan. Nyatanya, hampir seluruh operasi rantai pasokan di seluruh dunia menerima kejutan hebat, sehingga aktivitas operasinya terhalang bahkan terhenti. Mulanya memang gangguan ini terbatas pada produk yang berasosiasi dengan pemasok dari China. Tetapi, dengan lebih banyak negara yang menghentikan operasi industrinya, rantai pasokan lain secara berangsur-angsur juga mengalami gangguan yang parah. Akhirnya, mengejar operasi yang serba tepat waktu nyatanya justru membuat perusahaan tidak siap untuk menerima gangguan besar yang tidak terprediksi.

Loader Loading...
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

[Unduh dokumen untuk bacaan selengkapnya]

Tags: COVID-19 global supply chain logistics new normal pandemics

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Postingan Terbaru

  • OPSID X MLRP: Predicting circular economy practices of Small-Medium Enterprises (SMEs) in Indonesia: the role of supply chain finance and business survivability
  • BK MLRP X Ekonomi Sirkular ID: Peran Sonjo Dalam Darurat Sampah Jogja
  • Kondisi Logistik Indonesia 2023: Tantangan yang Dihadapi dan Upaya Peningkatan
  • Ketahanan dan Integrasi Rantai Pasok: Konsolidasi Jasa Pengiriman dan Logistik FedEx
  • Bagaimana ChatGPT Meningkatkan Efisiensi Rantai Pasok di Masa Depan?

MLRP Summary

  • Management Forum: Sustainability Series | Episode 2: Sustainability in Business and Supply Chain

MLRP Focus

MLRP Update

  • BK MLRP X Ekonomi Sirkular ID: Peran Sonjo Dalam Darurat Sampah Jogja
  • Kondisi Logistik Indonesia 2023: Tantangan yang Dihadapi dan Upaya Peningkatan
  • Ketahanan dan Integrasi Rantai Pasok: Konsolidasi Jasa Pengiriman dan Logistik FedEx
Universitas Gadjah Mada

Gedung Pertamina Tower Lt. 4, Jl. Sosio Humaniora No. 1, Bulaksumur

(0274) 548510

mlrp.feb@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju